BANDUNG — Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan pemerintah provinsi saat ini kembali mengukuhkan statusnya sebagai "Rumah Investasi" paling nyaman di Indonesia. Berdasarkan data terbaru Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), hingga kuartal ketiga tahun 2025, realisasi investasi di Tanah Pasundan telah menembus angka fenomenal Rp218 Triliun.

Capaian luar biasa ini bukan sebuah kebetulan, melainkan hasil dari strategi jitu Pemprov Jabar dalam menjaga iklim usaha yang kondusif, kepastian hukum, serta pembangunan infrastruktur penunjang industri yang masif. Angka ini melampaui target nasional, menjadikan Jawa Barat kembali menyandang gelar Juara Nasional Realisasi Investasi selama lima tahun berturut-turut.

Magnet Kawasan Rebana dan Kendaraan Listrik

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar mengungkapkan bahwa struktur investasi tahun ini semakin berkualitas. Sektor teknologi tinggi, ekosistem Kendaraan Listrik (EV), dan industri padat karya menjadi penyumbang terbesar. Kawasan Rebana Metropolitan yang digagas Gubernur kini mulai memanen hasil dengan masuknya puluhan tenant industri baru dari mancanegara.

"Investor global memilih Jawa Barat karena satu alasan: 'Trust' (Kepercayaan). Mereka percaya pada stabilitas politik, kecepatan perizinan lewat OSS yang kami kelola, serta kualitas SDM Jawa Barat yang paling produktif di Indonesia."

— Kepala DPMPTSP Jawa Barat
Rp 218 T
Total Investasi
180.000+
Lapangan Kerja Baru
Juara 1
Peringkat Nasional

Serapan Tenaga Kerja Signifikan

Keberhasilan menarik modal asing (PMA) dan dalam negeri (PMDN) ini berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat. Tercatat, realisasi investasi sepanjang 2025 telah berhasil membuka lapangan kerja baru bagi lebih dari 180.000 tenaga kerja lokal. Hal ini secara signifikan menekan angka pengangguran terbuka di Jawa Barat ke level terendah dalam satu dekade terakhir.

Pemprov Jabar berkomitmen untuk terus memanjakan investor dengan pelayanan "Karpet Merah", sembari memastikan kemitraan dengan UMKM lokal tetap berjalan. Ini adalah bukti nyata bahwa roda ekonomi Jawa Barat tidak hanya berputar kencang, tetapi juga inklusif merangkul semua lapisan masyarakat.